Selasa, 24 Januari 2012

Berikut ini adalah jadwal posyandu balita dan lansia di Puskesmas Rapak Mahang bulan Januari tahun 2012:

Kelurahan
Nama Posyandu
Alamat Posyandu
Tanggal Posyandu




TIMBAU
Anggrek 1
Jl. Gn Menyapa RT 17
9
Anggrek 2
Kodim RT 4
9
Anggrek 3
Jl. Pesut RT 7
10
Anggrek 4
Jl. KHA. Muksin Gg Supoyono
9
Anggrek 5
Jl. W. Monginsidi RT 9
10
Anggrek 6
Jl. Naga
10
Anggrek 7
Jl. Ruwan
16
Setia Kawan (lansia)
Jl. W. Monginsidi RT 9
10
Kamboja (lansia)
Jl. W. Monginsidi RT 8
9



MELAYU
Mawar 1
Samping Primagama RT 2
17
Mawar 2
Jl. Betutu RT 28
24
Mawar 3
Jl. Danau Lipan (samping masjid)
17
Mawar 4
JL. Kartini Gg 3
17
Mawar 5
Jl. AM Alimudin
12
Mawar 6
Jl. Gn. Sentul
12
Mawar 7
Jl. Kartini Gg Swadaya
17
Handayani
Jl. Gn. Meratus
9
Melati (lansia)
Jl. Gn. Sentul
12



BUKIT BIRU
Bougenvile 1
RT 4
16
Bougenvile 2
RT 8
19
Bougenvile 3
RT 13
16
Bougenvile 4
RT 3
19
Bougenvile 5
RT 11
19
Bougenvile 6
RT 22 eks balai desa
14
Langgeng waluyo (lansia)
RT 1 pusban
19
Seger Waras (lansia)
RT 22 eks balai desa
14
Rahayu (lansia)
RT 18
16
Anyelir (lansia)
RT 8
17

JAHAB
Beringin Jaya
Km 8
16
Teratai 1
Km 8 RT 12
12
Teratai 2
Km 5
16
Aster (lansia)
Km 8
16

Monitoring Posyandu

Posyandu. Pasti kata yang tidak asing bagi kita, karena di setiap wilayah posyandu selalu di adakan 1 bulan sekali. Terutama bagi balita, ibu hamil dan setelah melahirkan maupun ibu yang masih mempunyai anak balita…. pasti akan sering berkunjung ke Posyandu.
Apa sebenarnya Posyandu itu?
Posyandu atau kepanjangan dari Pos Pelayanan Terpadu, adalah salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang di laksanakan oleh, dari, dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masayarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi Ibu dan anak balita.Posyandu juga sebagai indikator dasar untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat.
Adapun kegiatan pelayanan yang terdapat di Posyandu, antara lain :
1. Kegiatan Utama, atau biasa disebut kegiatan 5 meja yakni :
  • Pendaftaran
  • Penimbangan balita
  • Pencatatan
  • Penyuluhan
  • Pelayanan Petugas
Dengan jenis pelayanan mencakup 5 program yaitu :
  • Kesehatan Ibu dan Anak
  • Keluarga Berencana
  • Imunisasi
  • Gizi
  • Pencegah/ penanggulangan diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
2. Kegiatan Pengembangan/ Pilihan, dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah di terapkan dan dilaksanakan dengan Baik. Kegiatan baru tersebut antara lain:
  • Bina Keluarga Balita (BKB)
  • penemuan Dini dan Pengamatan Penyakit Potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) msalnya : Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Demam Berdarah, Gizi Buruk, Polio, Campak dan Tetanus Neonatarum.
  • Program Diversifikasi Pertanian Tanaman pangan dan Pemanfaatan Pekaranagan melalui Tanaman Obat Keluarga.
  • kegiatan Ekonomi Produktif seperti Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga, Usaha Simpan Pinjam
  • berbagai Program Pengembangan Masyarakat Desa lainnya

Siapa Sasaran Posyandu?
Semua Anggota masayarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar yang ada di Posyandu terutama :
  • Bayi dan Anak Balita
  • Ibu hamil, Ibu nifas dan Ibu menyususi
  • Pasangan usia subur
  • Pengasuh anak
Siapa saja Pelaksana kegiatan Posyandu?
Posyandu di laksanakan oleh kader kesehatan yang berasal dari masayarakat setempat dengan bimbingan lintas sektor tekait seperti TP PKK, Dinas Kesehatan dan Puskesmas, Kantor KB.
Apa manfaat posyandu bagi masyarakat ?
  • Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu
  • Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita Gizi Kurang atau Gizi buruk
  • bayi dan anak balita mendapatkan Kapsul Vitamin A
  • Bayi memperoleh Imunisasi lengkap
  • Ibu Hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah serta imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
  • Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah
  • Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak
  • Apabila terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera di ketahui dan di rujuk ke Puskesmas
  • dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak balita.
Langkah-langkah kegiatan 5 Meja di Posyandu
Pengertian 5 meja adalah kegiatan pelayanan yang di laksanakan pada hari buka posyandu. Meja 1 sampai 4 di laksanakan oleh para kader, sedangkan meja 5 di laksanakan oleh petugas lintas sektor, yaitu petugas kesehatan, PLKB, atau yang lainnya.
Langkah-langkah melaksanakan kegiatan 5 meja:
  • Meja I : Pendaftaran oleh kader posyandu
  • Meja II : Penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang oleh kader posyandu
  • Meja III: Pengisian KMS atau buku KIA oleh kader
  • Meja IV : Penyuluhan KIA termasuk tumbuh kembang menggu7nakan buku KIA, Penyluhan gizi termasuk pemberian kapsul vitamin A, tablet tambah darah dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan ), Merujuk balita ke meja V
  • Meja V : Pelayanan dan konseling kesehatan dan gizi oleh petugas kesehatan, Imunisasi, KIA-KB termasuk stimulasi, deteksi dini tumbuh kembang balita, gizi termasuk penanggulangan gizi keurang dan buruk serta penyakit pada balita.

10 jenis pelayanan di Posyandu Lansia

Pelayanan kesehatan pada posyandu lansia meliputi kesehatan fisik dan mental emosional, dengan KMS mencatat dan memantau untuk mengetahui lebih awal penyakt atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan perkembangannya. Nach berikut saya sampaikan 10 jenis pelayanan di posyandu lansia :
  • Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari / activity of daily living, meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan / minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air kecil dan besar.
  • Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan menggunakan pedoman metode 2 menit ( bisa dilihat KMS usia lanjut)
  • Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indek massa tubuh
  • Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
  • Pemeriksaan hemoglobin menggunakan Talquist, Sahli, atau Cuprisulfat.
  • Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adannya penyakit gula.
  • Pemeriksaan adanya zat putih telur / protein dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
  • Pelaksaan rujukan ke puskemas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan pada nomor 1 hingga 7.
  • Penyuluhan bisa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau kelompok usia lanjut.
  • Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.

Sabtu, 21 Januari 2012

Sistem Manajemen Kualitas

Ketatnya persaingan di jaman globalisasi menyebabkan suatu perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin dengan berbagai macam sumber daya yang dimiliki, pada sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen semakin selektif dalam memilih sebuah produk barang/jasa yang diminati. Tidak hanya cukup dengan memberikan kualitas pelayanan terbaik dalam mencapai apa yang disebut dengan customer satisfaction akan tetapi kualitas barang/jasa yang ditawarkan juga harus mampu memberikan jaminan mutu, sehingga mau tidak mau agar mampu memenuhi tuntukan konsumen tersebut penerapan Sistem Manajemen Kualitas rupa-rupanya tidak dapat dihindari lagi.
Sebelum sampai pada Sistem Manajemen Kualitas, apakah definisi kualitas itu? Menurut beberapa ahli, definisi kualitas adalah:
1. Philip B. Crosby
Kualitas adalah kesesuaian terhadap persyaratan (conformance to requirement of spesification), seperti jam yang tahan air atau sepatu yang tahan lama. Pendekatan Crosby adalah proses top-down.
2. W. Edwards Deming
Kualitas adalah pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus. Pendekatan Deming adalah bottom-up.
3. Joseph M. Juran
Kualitas adalah kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use), seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga. Pendekatan Juran adalah orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan.
4. Westinghouse
Kualitas adalah performa kerja yang dapat memenuhi keinginan customer secara cepat dan tepat.
Kualitas menurut ISO 9000:2000 adalah derajat atau tingkat karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyaratan atau keinginan.
Secara konvensional Kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung suatu produk, seperti: penampilan, keandalan, kemudahan penggunaan, estetika, dan sebagainya. Definisi strategik menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan. (Gasperz, p.4)

Pengertian Sistem Manajemen Kualitas

Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):
  • Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama, antara lain sebagai berikut: transcendent quality yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan; product based quality yaitu suatu atribut produk yang memenuhi kualitas; user based quality yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk; manufacturing based quality yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan standar; value based quality yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang kompetitif.
  • Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja.
  • Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen kualitas tidak akan efektif sepenuhnya pada pencegahan semata, sehingga sistem manajemen kualitas juga harus berlandaskan pada tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, sistem manajemen kualitas merupakan suatu closed loop system yang mencakup deteksi, umpan balik, dan korelasi. Proporsi terbesar harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak tahap awal.
  • Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen: tujuan (objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward).

Tahapan Penerapan Sistem manajemen Kualitas

Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan suatu sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp. 11-17):

1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu yang akan diterapkan.
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi
3. Menetapkan suatu kelompok kerja atau komite pengaruh yang terdiri dari manajer-manajer senior.
4. Menugaskan wakil manajemen (management representative).
5. Menetapkan tujuan-tujuan kualitas dan implementasi sistem
6. Meninjau ulang sistem manajemen kualitas yang sekarang.
7. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
8. menciptakan kesadaran kualitas (quality awareness) pada semua tingkat dalam organisasi.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen kualitas dalam manual kualitas (buku panduan).
10. Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur-prosedur.
11. Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur operasional atau prosedur terperinci.
12. Memperkenalkan dokumentasi.
13. Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam sistem.
14. Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen kualitas.

Kamis, 19 Januari 2012

Tim Manajemen Mutu Puskesmas Rapak Mahang

Struktur Tim Manajemen Mutu Puskesmas Rapak Mahang Tenggarong tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. Management Representative: Sarjito, SKM
2. Koordinator Audit Mutu Internal: Hesti Noorliyanti, SKM
3. Koordinator Pengendalian Dokumen: Nanny Kristanty, Amd Kep
4. Koordinator Layanan Tidak Sesuai: Rahmawati Hady
5. Koordinator Keluhan Pelanggan: Tihamah
6. Koordinator 5R: Tihamah
7. Sekretaris: Albanasirun Anharis, SKM

Imunisasi TT pada Ibu Hamil

Tetanus disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf pusat. Penderita mengalami kejang otot serta diikuti kesulitan menelan dan bahkan bernafas.
Tetanus khususnya beresiko pada bayi-bayi yang dilahirkan dengan bantuan dukun bayi di rumah dengan peralatan yang tidak steril. Mereka juga beresiko ketika alat-alat yang tidak bersih digunakan untuk memotong tali pusar dan olesan-olesan tradisional atau abu digunakan untuk menutup luka bekas potongan.
Upaya pencegahan tetanus neonatorum dilakukan dengan memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil. Konsep imunisasi TT adalah life long imunization yaitu pemberian imunisasi imunisasi TT 1 sampai dengan TT 5. Skema life long immunization adalah sebagai berikut:
  1. TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
  2. TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
  3. TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
  4. TT 3, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas satu.
  5. TT 4, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas dua.
  6. TT 5, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas tiga.
 Kajian status imunisasi ibu hamil meliputi:
  1. Skrining status imunisasi pada ibu hamil ketika melakukan pengkajian data ibu hamil.
  2. Melengkapi bila belum terlindungi imunisasi TT.
  3. Skrining status imunisasi TT pada calon pengantin.

Pengertian

Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).

Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil

  1. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
  2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000).

Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT untuk Ibu Hamil

Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).

Waktu Pemberian Imunisasi TT

Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT 1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).

Jarak Pemberian Imunisasi TT

Jarak pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).

Efek Samping Imunisasi TT

Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak diperlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
Tempat Pelayanan untuk Mendapatkan Imunisasi TT
  1. Puskesmas/ puskesmas pembantu
  2. Rumah sakit pemerintah/ swasta
  3. Rumah bersalin
  4. Polindes
  5. Posyandu
  6. Dokter/ bidan praktik (Depkes RI, 2004).

Referensi

Kusmiyati. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya (hlm: 187)
Lia. 2010. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) Pada Ibu Hamil. bidanlia.blogspot.com/2010/06/imunisasi-tt-tetanus-toxoid-pada-ibu.html diunduh 2 September 2011. 10.23 AM.
Purnomo, E. 2008. Vaksin Tetanus Mencegah Kematian Ibu dan Bayi. unicef.org/indonesia/id/reallives_9827.html diunduh 2 September 2011. 12.15 PM
Yessi, A. Imunisasi TT untuk Ibu Hamil. bidankita.com diunduh 2 September 2011. 06.47 AM.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 Puskesmas Rapak Mahang

Puskesmas Rapak Mahang berkeinginan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 diawali dengan adanya komitmen bersama dari semua staf demi peningkatan mutu pelayanan puskesmas.
Keberhasilan penerapan ISO 9001: 2008 tergantung kepada komitmen, bukan hanya di tingkat Top Management, termasuk juga Middle dan Lower Management. Dengan semangat, niat baik serta etos kerja yang tinggi, pada tanggal 12 November 2008 Puskesmas Rapak Mahang berhasil meraih sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dari PT SGS.

Visi
 

Puskesmas berkualitas dan masyarakat mandiri untuk hidup sehat tahun 2015
 

Misi 
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2.
Membuat masyarakat memahami dan mau serta mampu melaksanakan hidup sehat.
3.
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

Kebijakan Mutu

Untuk mencapai visi dan misi, Puskesmas Rapak Mahang berkomitmen untuk melakukan peningkatan secara berkesinambungan demi tercapainya kepuasan masyarakat, dengan cara :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui:
    a. Tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap keluhan pelanggan.
    b. Melakukan survey kepuasan pelanggan.
    c. Melakukan dialog dengan pelanggan melalui temu pelanggan.
2. Mengembangkan dan menyempurnakan pelayanan dengan mengacu pada kebutuhan masyarakat.


Manfaat Penerapan ISO 9001:2008

Terselenggaranya ISO 9001:2008 di Puskesmas Rapak Mahang memiliki manfaat :
1. Kepuasan Pelanggan meningkat
2. Pengendalian mutu lebih sistematis
3. Koordinasi lebih baik
4. Ketidaksesuaian terdeteksi sejak awal
5. Konsistensi mutu lebih baik
6. Kepercayaan Pelanggan meningkat
7. Dokumentasi SMM lebih baik
8. Menurunkan biaya kegagalan mutu
9. Banyak peluang perbaikan

Sabtu, 14 Januari 2012

Waspadai, Minum Air Saat Makan

Anda memiliki kebiasaan banyak minum ketika sedang makan? Sepertinya Anda harus segera mengubah kebiasaan tersebut. Sebab, meneguk air ketika makan ternyata dapat menghambat pencernaan di lambung.

Konselor mikrobiotik dari India, Shonali Sabherwal, mengatakan, ketika makan bukanlah waktu yang tepat untuk memuaskan rasa dahaga. "Orang-orang tidak tahu betapa minum air saat makan cukup mempersulit pencernaan mereka," ujar Sabherwal seperti dikutip Times of India.
Penelitian menunjukkan bahwa minum sedikit air selama makan tidak menjadi perhatian. Namun, minum segelas atau dua gelas dapat mengganggu pencernaan. Para peneliti menemukan bahwa yang terbaik adalah minum air sebelum makan dan dua jam sesudahnya. Hal ini membantu dalam penyerapan nutrisi.
Sabherwal mengatakan bahwa minum air ketika makan dapat mengencerkan konsentrasi asam lambung (HCl). Untuk mencerna makanan, tubuh memerlukan HCl dengan konsentrasi tertentu. Namun, kerena minum banyak air, konsentrasi HCl berkurang. Akibatnya, hanya sedikit makanan yang bisa dicerna oleh tubuh. Hal ini, jika dibiarkan terus bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Asam lambung, selain membantu pencernaan juga berfungsi sebagai anti bakteri. Jika lambung sudah tidak bekerja optimal, akan dapat mempengaruhi kerja organ pencernaan lainnya menjadi lebih berat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh.
Agar tak merasa haus ketika makan, Sabherwal menghimbau agar tak terlalu banyak makan makanan yang asin.  "Pastikan makanan Anda tidak terlalu asin karena  akan semakin membuat  haus," kata dia. Agar pencernaan tetap berjalan baik meskipun tanpa dibantu oleh air, ia menyarankan agar mengunyah pelan-pelan. Saat mengunyah, mulut mengeluarkan enzim yang membantu pencernaan makanan sehingga tugas lambung dalam mencerna makanan menjadi lebih ringan.