Kamis, 16 Januari 2014

Turunkan Risiko Obesitas dengan Asupan Kacang-kacangan

Ingin turun berat badan tapi tetap bisa makan camilan di antara waktu makan? Jika ya, maka kuncinya adalah mencari camilan yang tepat. Berdasarkan hasil sebuah studi terbaru, kacang-kacangan bisa menjadi salah satu solusinya.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam Public Library of Science Journal PLOS ONE ini mengungkapkan bahwa kacang-kacangan seperti almond, kacang Brasil, kacang mete, hazelnut, macadamia, pecan, kacang pinus, pistachio, dan walnut, mampu menurunkan berat badan, menurunkan risiko obesitas dan sindrom metabolik.

Para peneliti di Loma Linda University membuktikan teori ini dengan melakukan pelacakan diet terhadap 803 orang responden. Ditemukan bahwa mereka yang makan setidaknya segenggam kacang setiap pekan, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kelebihan berat badan atau terkena sindrom metabolik atau metabolic syndrome (MetS).

Sindrom metabolik ini termasuk kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan peningkatan gula darah yang meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kematian.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa satu porsi atau sektiar 1 ons kacang setiap pekan secara bermakna berhubungan dengan 7 persen penurunan risiko MetS. Menggandakan konsumsinya juga berpotensi mengurangi risiko MetS menjadi 14 persen," ujar pemimpin peneliti tersebut, Karen Jaceldo-Sieg, seperti dikutip dari News Max Health, Minggu (12/1/2014).

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa konsumsi kacang-kacangan yang tinggi secara signifikan menurunkan prevalensi obesitas. Studi ini diklaim mendukung hasil penelitian sebelumnya di New England Journal of Medicine yang mengungkapkan bahwa orang-orang yang rutin mengonsumsi kacang lebih sedikit mengalami masalah kesehatan, dibandingkan mereka yang jarang.

"Semua penelitian terbaru ini membuktikan bahwa mengonsumsi kacang dapat meningkatkan kesehatan Anda," tutur Maureen Ternus, Direktur Eksekutif International Tree Nut Council Nutrition Research & Education Foundation.

Ternus menambahkan bahwa Food and Drug Administration merekomendasikan masyarakat untuk mengonsumsi 1,5 ons kacang per hari untuk mendapatkan manfaat terbaiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar